Thursday, November 20, 2008


Layan lagu ini...

Bila Rumi Menari. Sudah lama, tapi akhir-akhir ini seronok pula melayan lagu ini dalam kereta.
Sungguh, dulu hanya menyanyi tanpa faham. Lama kelamaan pabila menghayati liriknya barulah menyedari ia mengisahkan Jalaludin Ar-Rumi, seorang ahli sufi.


Untuk kisah lebih lanjut boleh ke blog jiwarasa . Di sana terdapat sedikit sejarah ahli sufi yg telah dilagukan oleh M.Nasir akan sejarahnya.

BILA RUMI MENARI

Kita menari bukan sebarang tarian
Asalnya dari tanah orang-orang pilihan
Bila terdengar masnawi ciptaan maulan
Ku bunuh nafsu lebur rantainya dari badan
Hingga hilang bangga diri
Berani hidup berani mati
Bagai musafir bertemu janji
Ini Darwis sudah gila berahi
Kita tak rindu pada siasah dunia
Perangkapnya membuat manusia hampa
Untuk bertemu impian bukan percuma
Mengorbankan yang tersangat kita cinta
Bagai Yunus di makan paus
Ibrahim tak makan api
Bertemu kekasih di malam kudus
Luka di badan tak terasa lagi
Pukullah rebana jantungku
Bersyairlah maulana
Aku mabuk hakiki
Mendengar suaramu...
Sayang........Pada mereka yang tak mengerti
Sayang........Pada hati tertutup mati
Bagai sangkar tanpa penghuni
Burung berharga terlepas lari
Rindu...Kembali bertemu
Hatiku merindukan pemiliknya
Rindu...Kembali bersatu
Kembali bersatu dengan yang di kasihi
Rindu...Kembali bertemu
Hatiku merindukan pemiliknya
Rindu...Kembali bersatu
Kembali bersatu dengan kekasih....

Lagu dan Lirik : M.Nasir
Album : Phoenix Bangkit
© 2001 Luncai Emas Sdn. Bhd.

Pakcu : Layan Damasutra pun ngam jugak. Err..siapa tahu makna damasutra ? Sirap kau tahu ke ? Kau kan layan Lagu Sufi tiap hari :). Try tanya sufisiber, maybe dia tahu agaknya :)

No comments: